Halo sobat tweeters, ada yang mau berbagi pengalaman lagi nih, kali ini datang dari seorang perempuan berkacamata, yang saat ini masih menempuh pendidikan di Untirta, dia mau berbagi pengalaman sewaktu jaman SMA dulu, kalau sebelumnya yang berbagi cerita mengenai sekolah-sekolah di daerah, berbeda dengan yang satu ini, karena dia dulunya sekolah di ibukota, tepatnya di SMAN 110 Jakarta Utara. Kira-kira apa aja sih pengalaman menarik dan cerita seru selama bersekolah di SMA Negeri 110 Jakarta? Yuk simak cerita selengkapnya...
Sebelum masuk ke pembahasan inti, ada yang perlu kalian tau nih, kalau saya adalah alumni SMPN 121 Jakarta, namun ketika lulus-lulusan tiba, saya sedikit kecewa, karena mendapatkan hasil yang kurang maksimal, alhasil saya mendapat Nem yang bisa dibilang biasa aja, dan bisa dibilang tidak bagus-bagus banget, meski begitu saya tetap percaya diri untuk pilih SMA Favorit yang ada di Jakarta, pilihan saya waktu itu SMA 52, SMA 75, dan terakhir SMA 110, saya memilih jurusan IPA.
Dikarenakan persaingan Nem sangat ketat, saya harus puas bahwa pada pendaftaran tahap 1, saya dinyatakan gugur/tidak diterima. Akhirnya saya kembali mencoba di Tahap 2, atau yang akrab disebut jalur lokal, namun bedanya kali ini saya kapok pilih jurusan IPA dan bermain aman untuk memilih Jurusan IPS.
Bisa dibilang sih masuk SMA 110 dan jurusan IPS itu adalah sebuah keterpaksaan, karena tidak lolos SMA Favorit, yang saya sudah impikan sejak lama, namun apa boleh buat, saya akhirnya move on dan mencoba berfikir positif, karena tentu tuhan lebih tau jalan yang terbaik untuk hambanya. Sementara untuk jurusan IPS, pada akhirnya saya tau, bahwa saya memang lebih memiliki potensi di jurusan itu.
SMA 110 sendiri dekat dari rumah saya, dan mendapat predikat sekolah Adiwiyata, lalu juga sekolah sehat, dan yang tak kalah penting, masuk jajaran 2 besar sekolah terluas di Jakarta Utara.
Kesan pertama sekolah di SMAN 110 Jakarta tentunya saya agak kaget, "ohh begini loh dalemnya" karena selama ini saya hanya lihat dari tampak luarnya saja, pokoknya wah banget lah, banyak cowok cowok ganteng, ada pula cewek cewek cantik, guru dengan tingkat kecerdasan yang mumpuni, dan yang terpenting itu ialah lingkungan sekolahnya itu bersih dan asri banget, hijau, enak dipandang mata, tidak gersang.
Dan ada yang menarik di SMAN 110 Jakarta karena terdapat pokja, pokja yang merupakan singkatan dari kelompok kerja ini dibagi menjadi beberapa bagian, ada kelompok kerja kompos, pokja biopori, pokja hutan, pokja masjid, pokja tanaman obat, pokja kantin, pokja hidroponik. Jadi pokja pokja tersebut dibuat untuk menunjang keberlangsungan predikat sekolah Adiwiyata dan sehat, dan setiap kelas biasanya sudah dibagi bagi pokjanya, antara satu kelas dengan kelas lainnya berbeda bagian, namun siswa juga bisa bebas memilih lebih dari satu pokja yang diwajibkan disetiap kelas.
Bicara soal tenaga pendidik SMA 110 Jakarta, tentunya seperti kebanyakan sekolah lain di Jakarta, berkualitas, tenaga pendidik dengan lulusan sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran yang ada, mengenai kriteria guru-guru disana, saya kira relatif lah ya, ada yang baiknya pake banget, ada yang tegas, lalu juga ada yang lucu dan masih banyak lagi, kalau kalian penasaran, silahkan pilih SMA negeri 110 jakarta yaa hehehe.
Masalah fasilitas sarana dan prasarana nya gimana kak? Lengkap gak? Nah mengenai sarana dan prasarana SMA N 110 Jakarta, saya kira cukup memadai sesuai dengan kebutuhan, dan semuanya ada, mengenai kondisinya juga masih terjaga dan terawat dengan baik, karena kan tidak mungkin rasanya sekolah dengan predikat Adiwiyata namun urusan sarana dan prasarana tidak diperhatikan oleh pihak sekolah.
Kalau mau tau sedikit rinciannya itu, pokoknya ada uks, aula, ruang osis, koperasi kantin kejujuran, tempat pokja pokja kegiatan, lalu ada taman, menariknya juga ada hutan, tentunya ada masjid, dan perihal lapangan, ada lapangan dalam yang posisinya ada di dalam ruang lingkup gedung, sementara lapangan luar ada di dekat gerbang sekolah.
Baca juga Kiriman Pengalaman Lain:
Flashback! Catatan Pengalaman Sekolah di SMAN 3 Serang
Wajib Baca! Cerita Menarik Sewaktu Sekolah di SMAN 4 Pandeglang
Namun tidak dapat dipungkiri, hampir di seluruh sekolah di tanah air mengenai fasilitas kamar kecilnya kurang bersih, hal ini bukan karena pihak sekolah atau teman teman tidak menjaga kebersihan, akan tetapi masih ada saja oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab dan memiliki kesadaran diri yang rendah.
Mengenai organisasi tentunya sama dengan sekolah lainnya, ada OSIS dan juga MPK, semua program kerja terlaksana dengan baik, nampak tidak ada masalah, meski saya tidak bisa memastikan, karena saya bukan bagian dari kedua organisasi tersebut.
Lalu perihal ekstrakulikuler pun semuanya berjalan dengan baik, tapi pada waktu itu saya ikut ekskul rohis (Rohani Islam), Program Kerja Rohis SMAN 110 Jakarta juga berjalan dengan baik, siswa dan siswi lainnya pun mendukung program kerja kami, namun hal yang cukup mendebarkan itu ketika hendak mengajukan proposal, lalu juga membuat laporan penanggungjawaban
Salah satu kesan yang tak terlupakan itu, ketika saya bertemu dengan seorang perempuan di Mushola, ia tersenyum manis ke arah saya, awalnya saya tidak mengenal siapa dia, namun pada akhirnya ternyata dia satu kelas dan akhirnya kita berteman, menjadi sepasang sahabat, saling bertukar cerita, bahkan hingga kini, dan saya juga tak menyangka bahwa ternyata yang namanya sahabat itu memang benar adanya, saya pikir awalnya hanya ada di dunia film :)
Guru terfavorit bagi saya adalah guru bahasa Indonesia, ada dua orang, keduanya umurnya sudah tidak muda lagi, namun karena itu pula mereka memiliki pengalaman dalam mengajar anak didiknya, gaya mengajarnya luar biasa, berprestasi pula, dan yang hebatnya lagi berperilaku baik diluar kelas namun cukup tegas ketika di dalam kelas dalam hal KBM, itulah yang membuat beliau tampak spesial dan yang pasti objektif dalam melihat peserta didiknya.
Bahkan disuatu kesempatan beliau nampak lebih bersemangat, ketimbang kami peserta didiknya, oleh karena upaya itulah, materi dibahas secara mendalam dan terbukti, di setiap try out dan bahkan nilai ujian nasional, Nilai Ujian Bahasa Indonesia di SMA 110 Jakarta selalu mendominasi, menjadi yang tertinggi, ketimbang pelajaran lainnya.
Kalau ditanya soal, "ada gak sih, masa-masa tersulit ketika masih bersekolah disana?" Tentu jawabannya ya pasti ada, namun masa tersulit disini, bukan karena diputusin pacar yaa.. itu sih lemah banget... Hahaha..
Yang saya maksud disini adalah ketika menginjak kelas 12, yang dimana disitu saya sulit membagi fokus antara mempertahankan prestasi, lalu juga menjaga amanah yang telah diberikan sebagai ketua keputrian di SMAN 110 Jakarta, selain itu juga saya mempersiapkan diri untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, saya berikhtiar dengan mengikuti les.
Selain itu juga salah satu hal yang paling ditakutkan oleh para kaum hawa, yakni praktek olahraga, yang dimana tentu para perempuan harus merelakan untuk ditertawakan ketika hendak praktek roll depan dan roll belakang, saya kira perempuan satu Indonesia pun tau akan kemirisan yang satu ini.
Yah begitulah, pokoknya sibuk banget, lelah, tapi semuanya akhirnya dapat terhandle dengan baik, karena yang namanya hidup itukan harus terus melangkah, tidak mungkin diam di satu tempat.
Cerita pengalaman sekolah itu gak lengkap tanpa membicarakan suatu mitos, jadi di SMA 110 Jakarta Utara itu ada cerita yang melegenda (mitos) dari tahun-ketahun, yakni cerita seorang perempuan bernama maesaroh yang mati bunuh diri karena tidak naik kelas selama 2 tahun di SMA 110 Jakarta.
Adapula sosok tinggi besar penunggu sekolah, lalu juga penunggu di masjid, penunggu di taman dan hutan dan mungkin dibeberapa tempat lainnya, pokoknya pernah beberapa kali kejadian yang namanya kesurupan, entah itu sedang berkegiatan di malam hari, ataupun saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Seperti yang jika ketahui bersama bahwa mitos itu belum tentu kebenarannya, karena terkadang ada beberapa versi lainnya, meski konon beberapa kali terlihat penampakan makhluk lain, namun tetap saja sebagai umat beragama saya pikir tak perlu risau, dan hal-hal seperti itulah yang pada akhirnya sering dikaitkan dengan cerita yang telah melegenda tadi.
Ada pula cerita menarik di SMA 110 Jakarta, ada seorang guru yang ganteng dan diidolakan hampir semua murid perempuan, beliau guru sejarah peminatan, beliau itu putih, tinggi dan dekat dengan banyak siswa dan siswi dan waktu itu kondisinya belum menikah, dan mungkin akan ramai diperbincangkan ketika nantinya menikah, sampai-sampai sering banget tuh obrolan tentang guru itu, entah itu tentang dia dekat dengan siapa, lalu semisal benar dekat dengan orang lain, perempuan itu kerjannya apa, cakep atau enggak, rumahnya dimana, dsb.
Dan tak kalah menariknya lagi, ditahun 2018 juga ada guru dan murid yang menikah, dan itu angkatan 1 tahun diatas saya dan bener-bener kaget, karena sedikit gak percaya, ada cinta seorang siswa dan guru disekolah kita, bahkan sampai ke jenjang pernikahan, tentunya hubungan mereka diluar sekolah ya, karena di dalam sekolah guru itu pasti profesional dalam mengajar, pokoknya itu cinta yang memang udah ditunggu-tunggu lah, berawal dari kelas, lalu tumbuh sebuah rasa, dan disucikan dengan ikatan pernikahan.
Nah itulah pengalaman saya ketika bersekolah di SMA Negeri 110 Jakarta, buat kalian yang ingin masuk sana mohon untuk mempertahankan prestasi yang ada, tidak mempermalukan sekolah, tidak merusak sarana dan prasarana, dan ikut membantu para guru dalam mewujudkan visi dan misi sekolah, dan tentunya menjadi para siswa dan siswi yang memang bisa membanggakan, meski tidak membanggakan jangan membuat onar apalagi sampai menyusahkan.
Buat kalian yang belum puas dan hendak bertanya mengenai pengalaman tersebut, bisa banget nih, tulis di kolom komentar. Terima kasih.