Teori dapat diartikan sebagai serangkaian prespektif, konsep, dan dalil yang menghadirkan pandangan sistematis terhadap suatu fenomena, yang kemudian dirumuskan dan dikembangkan serta di evaluasi dan terbukti adanya.
Merupakan teori yang menjelaskan fenomena-fenomena sebagai hipotesa, seperti teori-teori belajar. Teori atau prinsip pembelajaran deskriptif menempatkan variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens dan mendeskripsikan hasil sebagai variabel yang di amati.
Degeng (1989) mengartikan teori deskriptif adalah kondisi dan metode pembelajaran sebagai variabel bebas dan parameter kedua variabel ini berinteraksi untuk menghasilkan efek pada variabel hasil pembelajaran, sebagai variabel terikat. Hasil pembelajaran yang dideskripsikan pada teori deskriptif adalah hasil nyata (actual outcomes) sebagai akibat dari digunakannya metode tertentu dibawah kondisi tertentu.
Yaitu menentukan tindakan yang menunjukkan hasil yang pasti, seperti teori sistem, teori komunikasi dan teori instruksional. Teori preskriptif adalah teori yang berorientasi pada tujuan, yaitu mempreskripsikan metode pembelajaran yang optimal untuk kondisi yang ditetapkan dan hasil yang dikehendaki. Teori ini menempatkan kondisi dan hasil pada posisi givens serta metode pembelajaran yang optimal ditetapkan sebagai variabel yang di amati.
Menurut Degeng (1989) untuk teori preskriptif, variabel kondisi dan hasil yang diinginkan, yang mungkin juga berinteraksi, dan parameter kedua variabel ini digunakan untuk menetapkan metode pembelajaran yang optimal, yang menjadi variabel tergantung.
Hasil pembelajaran yang diamati dalam teori preskriptif adalah hasil pembelajaran yang diinginkan (desired outcomes) yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Berdasarkan kedua teori tersebut, maka dapat dijelaskan beberapa teori yang mendasari perencanaan pembelajaran sebagai berikut:
4 Teori yang Mendasari Perencanaan Pembelajaran
1. Teori-teori Belajar
Teori belajar adalah merupakan teori deskriptif, yaitu menjelaskan bagaimana belajar itu ditempatkan. Ada dua kategori utama dari teori belajar yang mempengaruhi susunan dan keputusan-keputusan desain pembelajaran, yaitu teori Behavior dan teori Kognitif.
Teori Belajar Behavior
Menurut pandangan behavioristik (seperti Ivan Pavlov, E.L. Torndike, J.B.Watson dan B. F. Skinner), belajar adalah perubahan tingkah laku, dalam cara seseorang berbuat pada situasi tertentu. Teori ini menekankan pada apa yang dapat dilihat yaitu tingkah laku, dan tidak memperhatikan apa yang terjadi didalam fikiran karena tidak dapat di amati. Teori ini berpendapat bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh kejadiankejadian didalam lingkungannya, yang akan memberikan pengalamanpengalaman tertentu kepadanya. Oleh sebab itu, belajar disini merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan paradigma S-R (Stimulus-Respon), yaitu suatu proses yang memberikan respons tertentu terhadap yang datang dari luar. Penerapan prinsip behaviorisme didalam pendidikan adalah pengajaran terprogram dari Skinner, yang mana materi disajikan dalam unit-unit kecil yang mudah dipelajari siswa. Setiap kali unit tersebut selesai dipelajari maka segera memperoleh umpan balik. Respons yang benar diberi penguatan yang positif.
Teori Belajar Kognitif.
Di era ini teori belajar kognitif merupakan teori belajar yang paling berpengaruh dalam praktek dan sering digunakan dalam mendesain pembelajaran. Teori ini lebih banyak menekankan pada faktor-faktor yang ada pada siswa dan kurang menekankan faktor-faktor yang ada pada lingkungan, seperti pada teori behavior. Salah satu kontribusi yang paling berpengaruh dari teori belajar kognitif pada praktek desain pembelajaran adalah teori proses informasi. Yang pertama sekali membuat model teori ini adalah Arkitson dan Shifrin (1968).
Kemudian R.Gagne (1988) mengembangkannya dengan memberikan ilustrasi pada susunan dan prosesnya. Menurut teori ini, alat indra mengirimkan informasi ke register indrawi untuk disimpan sebentar (satu sampai dua detik), informasi tersebut diberi arti melalui perhatian dan persepsi. Setelah diubah menjadi kodekode, informasi tersebut kemudian masuk kedalam Ingatan Jangka Pendek. Tempat penyimpanan disini terbatas, informasi hanya tinggal sebentar, informasi itu digunakan dan hilang kecuali di ulang-ulang. Informasi yang disimpan untuk diingat kembali dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada dan karenanya disimpan didalam Ingatan Jangka Panjang, suatu tempat penyimpanan ingatan yang tetap. Bentuk, susunan dan urutan dari respon dibentuk oleh generator respon, lalu informasi tersebut dikirim kembali ketika diperlukan.
Yuk Baca: Landasan Perencaan Pendidikan Di Indonesia
2). Teori Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema “ yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan (a whole), (Tatang, 1996:1). Kita bisa melihat pengaruh teori sistem dalam kebanyakan model-model perencanaan pembelajaran yang terdapat didalam beberapa teori dan model dari belajar individu.
Artikel Andrew dan Goodson (1980) yang mengkaji ulang model-model desain instruksional mengatakan bahwa 70% model-model itu menggunakan teori sistem sebagai dasarnya. Briggs (1977) mendefinisikan pendekatan sistem dalam pendidikan adalah sebagai suatu gabungan perencanaan untuk melaksanakan semua komponen-komponen (sub-sistem) dari sebuah sistem desain untuk memecahkan suatu persoalan, atau menemukan sesuatu yang dibutuhkan.
Dengan demikian proses desain pembelajaran sebagai suatu sistem adalah sekumpulan komponen-komponen (langkah-langkah) yang direncanakan mereka untuk mengatasi masalah atau kebutuhan pembelajaran yang paling utama.
3). Teori Komunikasi
Teori komunikasi memiliki pengaruh yang kuat dalam lapangan perencanaan pembelajaran. Pengaruh ini terutama terlihat dalam membuat keputusan ketika memilih media dan menulis tujuan pembelajaran. Salah satu konstribusi teori komunikasi adalah model bagaimana informasi dikomunikasikan dari seseorang kepada yang lainnya. Dalam pengajaran, pesan pembelajaran mungkin akan dirubah oleh persaingan stimuli atau lemahnya kualitas penyampaian pesan.
4). Teori Instruksional/Pembelajaran
Teori instruksional merupakan suatu kumpulan prinsip-prinsip yang terintegrasi dan yang memberikan preskripsi untuk mengatur situasi atau lingkungan belajar sedemikian rupa, sehingga dapat membantu siswa mencapai tujuan belajar dengan mudah. Prinsip-prinsip ini dapat diterapkan didalam situasi dimana terdapat guru maupun tidak, seperti halnya pengajaran dengan komputer, pengajaran jarak jauh, pengajaran terprogram, metode belajar secara inkuiri atau bentuk belajar menemukan (discovery).
Yuk Baca: Pengertian Perencanaan Pembelajaran, Prinsip Fungsi, Tujuan dan Langkah Menyusunnya
Teori ini juga memberikan arahan dalam pemilihan metode mana yang dapat berhasil dan mengapa metode lain tidak akan memberikan hasil yang memadai apabila diterapkan. Teori-teori instruksional bukan hanya memberikan deskripsi mengenai proses belajar, tetapi juga memberikan preskripsi tentang apa yang harus dilakukan guru untuk memperlancar proses belajar siswa.
Demikian pembahasan kali ini mengenai teori yang mendasari perencanaan pembelajaran, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda.
Daftar Pustaka: Dr. Farida Jaya, M. P. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Medan: UIN Sumatera Utara.