Pada artikel kali ini admin akan membagikan informasi seputar karya ilmiah, mulai dari pengertian karya ilmiah yang dikemukakan oleh para ahli, lalu, ciri-ciri dari karya ilmiah itu seperti apa, beserta tujuan dan manfaatnya, dan tak lupa juga admin akan memberikan tips mengenai tahapan atau sistematika dalam menuliskan sebuah karya ilmiah yang baik.
Pengertian Karya Ilmiah Menurut Ahli
Menurut KBBI, Karya Ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dan berdasarkan fakta (observasi, eksperimen, dan kajian pustaka).
Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi memberikan pengertian Karya ilmiah sebagai serangkaian kegiatan penulisan yang berlandaskan pada hasil penelitian yang disusun secara sistematis mengikuti metodologi ilmiah, yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban ilmiah dari suatu permasalahan.
Menurut Eko Susilo (1995), karya ilmiah adalah salah satu karangan atau tulisan yang didapat sesuai sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, pemantauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu serta sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.
Menurut Dwiloka dan Riana, karya ilmiah atau artikel ilmiah merupakan karya seorang ilmuwan (pembangunan) yang hendak membangun ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang didapat melalui literatur, pengalaman, serta penelitian.
Menurut Suriasumantri (1995) dalam Finoza (2010), karya tulis ilmiah adalah tulisan yang memuat argumentasi penalaran keilmuan serta dikomunikasikan lewat bahasa tulisan yang baku dengan sistematis-metodis dan sintesis analitis.
Jadi dengan kata lain karya ilmiah dapat didefinisikan sebagai suatu laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan pendapat, hasil pengamatan, tinjauan, dan penelitian dalam bidang tertentu yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan dengan sistematika penulisan, bersantun bahasa, dan isinya dapat dipertanggung jawabkan
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
- Mengacu kepada teori sebagai landasan berpikir dalam pembahasan masalah
- Lugas ( tidak emosional, bermakna tunggal, tidak menimbulkan interpretasi lain.)
- Logis ( disusun berdasarkan urutan yang konsisten )
- Efektif ( ringkas dan padat )
- Efisien ( hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami )
- Objektif berdasarkan fakta
- Sistematis ( baik penulisan dan pembahasan sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku
Reproduktif
Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah.
Tidak Ambigu
Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya.
Tidak Emotif
Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.
Menggunakan Bahasa Baku
Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca.
Menggunakan Kaidah Keilmuan
Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya.
Bersifat Dekoratif
Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan.
Terdapat Kohesi
Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan.
Bersifat Objektif
Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.
Menggunakan Kalimat Efektif
Terakhir, penulisan karya ilmiah haruslah menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung.
Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
- Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu
- Mendeskripsikan suatu gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah karya ilmiah
- Menyebarkan hasil penelitian kepada kalangan tertentu
- Sebagai wahana untuk melatih ide tersurat
- Untuk menentukan hasil dalam bentuk yang sistematis dan biologis
Manfaat Karya Ilmiah
- Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca dan menulis yang efektif
- Melatih untuk mengembangkan hasil bacaan dari berbagai sumber
- Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
- Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
- Memperoleh kepuasan intelektual
- Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
Fungsi Karya Ilmiah
Fungsi karya ilmiah adalah sebagai media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hal ini berkaitan dengan hakikat karya tulis ilmiah yaitu menyampaikan kebenaran melalui metode yang sistematis, metodologis, dan konsisten. Selain itu juga terdapat fungsi lain, diantaranya ialah:
- Penjelasan (explanation). Tulisan ini dapat dijelaskan sebagai suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, tidak jelas, dan tidak pasti.
- Ramalan (prediction). Tulisan ini dapat membantu mengantisipasi hal yang kemungkinan akan datang di masa yang akan datang.
- Kontrol (control). Tulisan ini dapat berfungsi untuk mengontrol atau mengawasi benar tidaknya suatu pernyataan.
Struktur Karya Ilmiah
- Pendahuluan,Berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu.
- Isi dan Pembahasan, terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian.
- Kesimpulan dan Penutup, berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri dari satu bab.
Tahapan Dalam Penulisan Karya Ilmiah
Penentuan Atau Pemilihan Topik
Sekurangnya ada 6 syarat yang perlu kalain perhatikan dalam memilih sebuah topik yang akan dibahas, diantaranya ialah (1) Topik yang dipilih harus terletak di sekeliling penulis; (2) Menarik perhatian penulis; (3) Terpusat pada suatu segi lingkup dan terbatas; (4) Memiliki fakta dan data yang objektif; (5) Diketahui prinsip-prinsip ilmiah atau tidak terlalu baru; (6) Memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan.
Menentukan Tema Serta Judul Tulisan
Tema ialah pokok atau buah pikiran yang sudah mulai dipersempit dari sebuah topik. Menurut pendapat Finoza (2010), tema mempunyai arti pokok pemikiran, konsep, ide, atau buah pikiran tertentu yang akan dimasukkan oleh penulis dalam karangannya. Tema lah yang akan melatarbelakangi dan mendesak seseorang untuk menuliskan karangannya.
Ada lima syarat penulisan judul menurut Widjono HS (2005), antara lain: (1) Sesuai dengan topik; (2) Sesuai dengan isi karangan; (3) Berbentuk frasa bukan kalimat; (4) Singkat (tidak lebih dari 9 kata yang tidak termasuk kata tugas); (5) Jelas (tidak menggunakan kata kias, tetapi bahasa lugas)
Membuat Kerangka Karangan
Kerangka karangan merupakan sebuah tulisan yang memuat ide dan gagasan, atau garis besar dari suatu karangan yang hendak dibuat atau disusun, biasanya kerangka karangan juga ditulis secara sistematis, terstruktur, logis dan jelas.
Referensi Serta Sumber Data-Data
Dalam sebuah karya ilmiah, penggunaan data yang relevan serta valid merupakan suatu keharusan, karena seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa karya ilmiah memuat sebuah pendapat, dari suatu hasil pengamatan atau tinjauan, dan penelitian dalam bidang tertentu dengan memperhatikan sistematika penulisan, bersantun bahasa, dan isinya dapat dipertanggung jawabkan.
Dan jangan lupa pula untuk selalu mencantumkan sumber, entah itu dari buku, jurnal, maupun halaman web.