Halo semuanya, saya doakan semoga rencana penelitian anda bisa cepat rampung dan juga bisa lulus kuliah di waktu yang tepat. Pada kesempatan kali ini saya mau membagikan sebuah ilmu yang bisa dijadikan sebagai panduan kalian nantinya dalam menyusun laporan penelitian, khususnya skripsi. seperti yang telah kita ketahui, ada 3 metodologi penelitian yang paling populer di Indonesia, mulai dari metodologi kuantitatif, metodologi kualitatif, maupun metodologi campuran keduanya (Mix Method). tentunya untuk membahas secara tuntas diperlukan artikel yang sangat panjang, oleh karena itu artikel ini hanya akan membahas sistematika penulisan pendahuluannya terlebih dahulu. Berikut ulasan selengkapnya.
Pengertian Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya (Hadjar, 2002).
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Pengertian Penelitian Kuantitatif Menurut Para Ahli
Nana Sudjana dan Ibrahim (2001), definisi penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasari pada asumsi, kemudian ditentukan variabel, dan selanjutnya dianalis dengan menggunakan metode-metode penelitian yang valid, terutama dalam penelitian kuantitatif.
Suriasumantri (2005), Arti penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan kajian pemikiran yang sifatnya ilmiah.Kajian ini menggunakan proses logico-hypothetico-verifikatif pada langkah-langkah penelitian yang dilakukan.
Kasiram (2008), Pengertian penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan proses data-data yang berupa angka sebagai alat menganalisis dan melakukan kajian penelitian, terutama mengenai apa yang sudah di teliti.
Menurut Sugiyono (2009: 14) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi/sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Menurut Margono, penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang lebih banyak menggunakan logika hipotesis verifikasi yang dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis kemudian melakukan pengujian di lapangan.
Menurut Emzir (2009:28), pendekatan kuantitatif adalah satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis dan pertanyaan spesifik menggunakan pengukuran dan observasi serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik.
Creswell (2012: 13), menjelaskan penelitian kuantitatif mewajibkan seorang peneliti untuk menjelaskan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya.
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2014:39) penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang bersifat sistematis, terencana dan terstruktur yang berprinsipkan logika hipotesis verifikasi guna mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori- teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam secara deduktif.
Sehingga dalam penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto: 2006).
Baca Juga:
Lengkap!! Sistematika dan Penjelasan Penyusunan Kajian Pustaka Penelitian Kuantitatif
Pengertian Karya Ilmiah, Ciri, Tujuan, Manfaat Beserta Tahapan Penulisannya
Sistematika Penulisan Pendahuluan
Pendahuluan
Pada bagian latar belakang masalah ini diuraikan tentang apa yang mendorong seorang mahasiswa untuk mengangkat suatu masalah. Suatu fenomena dapat dipandang sebagai masalah bilamana terdapat suatu kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan dengan realitas saat penelitian dilakukan. Pada bagian inipun dijelaskan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi terjadinya masalah tersebut.
Latar belakang permasalahan merupakan penjelasan fenomena yang diamati dan menarik perhatian peneliti dan bukan merupakan masalah alasan pemilihan judul, Selain itu, pada bagian ini diungkapkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretis maupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti.
Masalah adalah kesenjangan yang terjadi antara yang seharusnya dan yang menjadi kenyataan. Jadi didalam masalah itu ada gap (celah) sehingga membuat keadaan yang seharusnya tidak sama dengan yang menjadi kenyataan. Begitu pula halnya dengan permasalahan yang dijadikan obyek penelitian. Karena terjadi kesenjangan antara yang seharusnya dengan yang menjadi kenyataan, sehingga ada peluang untuk diteliti.
Batasan masalah penelitian merupakan hal yang penting dalam mendekatkan pada pokok permasalahan yang akan dibahas. Hal ini supaya tidak terjadi kerancuan ataupun kesimpangsiuran dalam menginterpretasikan hasil penelitian. Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau upaya membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas, sehingga peneslitian itu bisa lebih fokus dilakukan.
Rumusan masalah adalah tulisan singkat berupa pertanyaanpertanyaan mengenai masalah atau kejadian. Rumusan masalah mempertanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan suatu penelitian. Nantinya, jawaban dari pertanyaan tersebut yang akan menjadi fokus penelitian. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah menurut Yatim Riyanto diantaranya:
(+) Rumusan masalah hendaknya singkat dan bermakna artinya masalah perlu dirumuskan secara singkat dan padat, tidak berbelit-belit
(+) Hendaknyanya dalam bentuk kalimat Tanya Kerliger (1986:16) masalah akan lebih tepat apabila di rumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan, bukan dengan kalimat pernyataan. Dengan kalimat Tanya peneliti di pandu untuk menemukan jawabannya melalui penelitian.
(+) Harus jelas dan kongrit rumusan masalah yan kongrit akan memungkinkan peneliti secara eksplisit da[at mejawab pertanyaanpertanyaan; apa yang diselidiki, siapa yang akan diselidiki, bagaimana pelaksanaannya, bagaimana melakukannya dan apa tujuan yang diharapkan
(+) Masalah dirumuskan secara opresional untuk memungkinkan peneliti memahami variable dan subvariabel yang ada dalam penelitian dan bagaimana mengukurnya.
(+) Rumusan masalah hendaknya mampu memberikan petunjuk tentang memungkinkannya pengumpulan data di lapangan,
(+) Rumusan masalah harus di batasi, sehingga memungkinkan penarikan simpulan yang tegas.
Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang akan diperoleh setelah penelitian selesai. Tujuan penelitian berkaitan dengan rumusan masalah, jika memperhatikan tujuan penelitian maka isinya sama dengan jawaban yang dikehendaki dalam rumusan masalah.
Manfaat penelitian memberikan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan. Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis dari hasil penelitian.
Rumusan tentang kegunaan hasil penelitian adalah kelanjutan dari tujuan penelitian. Apabila peneliti telah selesai mengadakan penelitian dan memperoleh hasil, ia diharapkan dapat menyumbangkan hasil itu kepada negara, atau khususnya kepada bidang yang sedang diteliti.
**
Kira-kira seperti itulah sistematika penulisan pendahuluan pada laporan penelitian kuantitatif, dan perlu digarisbawahi bahwa sebetulnya setiap perguruan tinggi memiliki pedomannya tersendiri terkait dengan sistematika penelitian, jadi teman-teman perlu mencari tau akan hal itu lebih lanjut. Dan apa yang admin bagikan disini merupakan sistematika penulisan pendahuluan yang paling umum.
Demikian artikel kali ini semoga bermanfaat dan dapat mempermudah kalian dalam menyusun sebuah laporan penelitian, bila ada hal-hal yang ingin ditanyakan, mari kita diskusikan bersama melalui kolom komentar yang sudah disediakan.