Halo sobat tweeters, pada artikel sebelumnya telah dibahas secara tuntas mengenai berbagai macam bentuk tes objektif beserta contohnya, dan kali ini admin akan melanjutkan pembahasan evaluasi pembelajaran dalam bentuk tes subjektif. Kira-kira seperti apa ya tes subjektif itu? Berikut ulasan selengkapnya.
Tes subjektif yang pada umumnya berbentuk esai (uraian). Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaannya didahului dengan kata- kata, seperti uraikan. jelaskan, mengapa, bagat mana, bandingkan, simpulkan, dan sebagainya.
Soal-soal bentuk esai biasanya jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 5-10 buah soal dalam waktu. kira-kira 90-120 menit. Soal-soal bentuk esai ini menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengorganisir, menginterpretasi, menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa tes esal menuntut siswa untuk dapat mengingat-ingat dan mengenal kembali, dan terutama harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi.
Bentuk Tes Subjektif Bahasa Indonesia, serta Kelebihan dan Kekurangannya
Kelebihan Tes Subjektif
- Mudah disiapkan dan disusun.
- Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung- untungan.
- Mendorong siswa untuk beraqni mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus.
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bgahasa dan caranya sendiri.
- Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami siatu masalah yang diteskan.
Kelemahan Tes Subjektif
- Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segi- segi mana dari pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai.
- Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya hanya beberapa saja (terbatas).
- Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjhektif.
- Pemeriksaannya lebih sulit sebasb membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak dari penilai.
- Waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.
Macam-Macam Bentuk Tes Subjektif
Dilihat dari luas-sempitnya materi yang ditanyakan, maka tes bentuk uraian dapat dibagai menjadi dua bentuk, yaitu uraian terbatas (restricted respon items) dan uraian bebas (extended respon items) (Arifin 2009:125).
Bentuk Tes Uraian Terbatas
Dalam menjawab soal bentuk uraian terbatas ini, peserta didik harus mengemukakan hal-hal tertentu sebagai batas-batasnya. Walaupun kalimat jawaban peserta didik beraneka ragam, tetapi harus ada pokok-pokok penting yang terdapat dalam sistematika jawabannya sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan dan dikehendaki dalam soalnya.
Contoh:
Jelaskan bagaimana prosedur operasional sebuah komputer!
Sebutkan unsur-unsur instrinsik sebuah novel!
Bentuk Tes Uraian Bebas
Dalam entuk ini peserta didik bebas untuk menjawab soal dengan cara dan sistematika sendiri. Peserta didik bebas mengemukakan pendapat sesuai dengan kemampuannya. Oleh karena itu, setiap peserta didik mempunyai cara dan sistematika yang berbeda-beda. Namun, guru tetap harus mempunyai acuan atau patokan dalam mengoreksi jawaban peserta didik.
Contoh:
Bagaimana perkembangan sastra di Indonesia, jelaskan dengan singkat!
Bagaimana peranan sastra dalam kehidupan?
Bentuk Tes Lisan
Tes lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta tes dalam bentuk lisan (Arifin, 2011). Tes ini semacam tes verbal. Dalam tes lisan indvidu diharapkan untuk memberikan jawaban secara lisan. Jenis tes ini sebagian besar berlaku untuk orang buta huruf dan anak-anak yang belum bisa membaca.
Dalam struktur wawancara, pewawancara mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai dan yang diwawancarai menjawab pertanyaan tersebut secara lisan. Jenis tes ini dikenal dengan tes lisan.
Baca Juga:
Pengertian, Ciri, Struktur dan Jenis, Beserta Contoh Karangan Eksposisi
Tes lisan mempunyai kelebihan seperti: (1) dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung; (2) bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud; (3) hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik.
Sedangkan kekurangan tes lisan di antaranya: (1) subjektifitas pengetesan dari guru atau pengajar sering mencemari hasil tes dan (2) waktu pelaksanaan yang diperlukan relatif cukup lama.
Bentuk Tes Kinerja
Tes kinerja adalah jenis tes ini juga dikenal dengan sebutan 'tes non verbal' responden tidak diharapkan untuk merespon secara verbal namun dengan cara tindakan.
Contoh tes kinerja adalah lomba lari, lomba lompat jauh yang diadakan dengan pemeriksaan fisik.
Demikian artikel ini semoga bermanfaat dan jika ada hal yang kurang jelas dan informatif silakan berikan tanggapan melalui kolom komentar.