|
Image by Freepik |
Jakarta - Generasi Z atau yang saat ini akrab disapa Gen Z adalah
generasi yang lahir kurang lebih antara tahun 1997 hingga 2012. Saat ini marak
sekali, Gen Z dipandang sebelah mata oleh berbagai kalangan sebagai generasi
yang mungkin rapuh secara psikologis. Namun, apakah pernyataan tersebut benar?
Dan apakah kamu setuju dengan hal itu? Yuk kita bahas!
Hal pertama yang penting untuk diingat bahwa setiap generasi
memiliki karakteristik dan tantangannya masing-masing. Gen Z tumbuh di era
digital, di mana teknologi, media sosial, dan informasi berkembang sangat cepat
dan mudah diakses. Hal ini berdampak pada cara mereka berinteraksi dengan
dunia, namun hal tersebuut justru tidak otomatis membuat mental mereka lemah.
Salah satu faktor mereka yang sering diremehkan adalah tingginya tingkat
gangguan mental di kalangan Gen Z. Mereka tumbuh di tengah resesi ekonomi, perubahan iklim
yang mengkhawatirkan, tekanan akademis yang tinggi serta di tengah perkembangan
pesat teknologi. Tentunya hal ini dapat menimbulkan tingkat stress. Namun,
bukan berarti bahwa stress menunjukkan kelemahan mental, sebaliknya mereka
justru mengembangkan hal-hal yang mereka minati dan berprinsip tegas.
Selain itu, Gen Z juga dikenal sebagai generasi yang aktif
melakukan aktivitas sosia; dan ;ainnua yang berdampak bagi masyarakat dan
lingkungan. Mereka berpartisipasi dalam protes, kampanye, dan upaya amal untuk
memperjuangkan perubahan yang mereka yakini. Hal ini menunjukkan bahwa mereka
mempunyai kemampuan untuk melawan dan beradaptasi dalam situasi sulit.
Kemudian, aspek terkait kesehatan mental juga harus
diperhatikan. Generasi Z mungkin lebih terbuka terhadap masalah kesehatan
mental dibandingkan generasi sebelumnya.
Mereka mencari dukungan dan berbicara secara terbuka tentang kecemasan, depresi,
dan tekanan mental. Hal ini merupakan langkah positif dalam mengatasi masalah
kesehatan mental.
Klaim bahwa Gen Z memiliki pola pikir yang lemah sering kali
tidak memperhitungkan peran penting teknologi dalam mengubah cara kita berpikir
dan berinteraksi. Mereka mungkin lebih terbiasa berkomunikasi secara online
dibandingkan secara langsung, namun ini bukanlah tanda kelemahan mental.
Kemampuan beradaptasi dengan teknologi merupakan keterampilan yang berharga di
dunia modern saat ini.
Jadi, opini yang mengatakan bahwa gen Z saat ini lemah secara mental adalah sebuah
generalisasi yang tidak akurat, karena generasi mereka menghadapi tantangan
unik dalam hidup dan telah menunjukkan kekuatan dalam aspek sosial, kesehatan
mental, dan teknologi. Penting untuk tidak meremehkan gen Z atau generasi
amanpun dan memberikan mereka dukungan yang diperlukan untuk mengatasi
permasalahan mereka. Pada dasarnya tiap generasi memiliki keunikan dan
pengalaman tersendiri.
Baca Juga: